welcome to my official blog

dream as you life forever. life likes you will die tomorrow. be the best . I do believe in fairy ! I do ! I do !

Jumat, 06 September 2013

laporan praktikum biologi dasar fotosintesis

FOTOSINTESIS

I.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri atau sifat dasar.Salah satu yang utama adalah makhluk hidup memerlukan makanan dan mengeluarkan zat sisa.Jika kita cermati, ciri dasar tersebut mengarahkan kita terhadap suatu reaksi yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup dimana terjadi reaksi kimia.Hal ini disebut dengan metabolisme (Kimball, 1998).
Metabolisme yang terjadi berbeda antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya tergantung pada komponen penyusun organisme tersebut.Pada metabolisme terbagi atas dua yaitu anabolisme dan katabolisme penyusunan dan penguraian senyawa organik dan senyawa anorganik.Di dalam anabolisme terjadi suatu reaksi yang sangat penting bagi tumbuhan yaitu fotosintesis.
fotosintesis adalah proses penyusunan(anabolisme) yang diperoleh dari sumber cahaya dan klorofil dan disimpan sebagai zat kimia. Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida.
Fotosintesis sering didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan karbohidrat dan karbondioksida serta air yang dilakukan sel-sel yang berklorofil dengan adanya cahaya matahari yang disebabkan oleh oksigen (O2). Ada juga yang mengartikan fotosintesis dengan suatu peristiwa pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi pada daun dengan bantuan cahaya matahari.Pada percobaan fotosintesis kali ini terdapat dua kegiatan yaitu uji sachs yang akan mengetahui apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis, dan ingenhousz yang akan mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis.
Oleh karena itu, untuk mengetahui dan membuktikan bahwa hasil dari proses fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan amilum dan 02, maka dilakukanlah percobaan ini.
I.2  Tujuan percobaan
Tujuan dari percobaan ini yaitu:
1.      Untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis akan menghasilkanglukosa
2.      Membuktikan bahwa proses fotosintesis melepaskan O2 atau oksigen.
I.3  Waktu dan tempat percobaan
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 1 oktober 2012 pukul 14.00 - 17.30 WITA bertempat di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin Makassar.













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan ialah kemampuannya untuk menggunakan zat-karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman.Peristiwa ini hanya berlangsung cukup cahaya, dan oleh karena itu maka asimilasi zat-karbon disebut juga fotosintesis. Lengkapnya adalah bahwa fotosintesis atau asimilasi zat-karbon itu suatu proses di mana zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan cahaya matahari. Pengubahan energi sinar menjadi energi kimia (karbohidrat) dan kemudian pengubahan energi kimia menjadi energi kerja pada peristiwa pernefasan dalam tubuh tumbuhan merupakan rangkaian proses kehidupan di dunia ini.
Fotosintesis merupakan aktifitas fisiologis yang khusus dilakukan oleh organisme fotosintetik, terutama kelompok tumbuhan. Fotosintesis dapat diartikan suatu proses penyusunan zat karbohidrat dengan cahaya sebagai energinya. Hanya organisme yang mempunyai pigmen fotosintetik yang mempu melakukan fotosintesis, karena pigmen itulah yang mampu menangkap energy dari cahaya matahari. Zat organik yang disusun dalam fotosintesis ini adalah karbohidrat (Cn(H2O)n) yang berasal dari molekul CO2 dan H2O. Sebagai hasil sampingan adalah molekul O2. Proses fotosintesis dapat dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut :
6CO2 + 12H2O    cahaya      C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
cahaya yang dapat dipergunakan dalam fotosintesis ini mempunyai syarat kualitas (jenis gelombang) dan kuantitas (intensitas cahaya) tertentu. Dalam kondisi normal, cahaya matahari memenuhi semua syarat itu, sehingga secara alami, cahaya matahari merupakan sumber energy bagi fotosintesis. Pigmen fotosintetik, sebagai penangkap energi cahaya matahari, berupa klorofil dan atau karotinoid.
CO2 dan H2O sebagai bahan dasar fotosintesis dapat berasal dari sisa oksidasi dalam jaringan fotosintetik. Selain itu CO2 dapat pula diambil dari atmosfer melalui proses difusi melalui stomata, sedangkan H2O diambil dari lingkungan melalui proses absorbs di akar atau bagian penyerapan lainnya. Selain CO2 dan H2O, banyak factor lain yang mempengaruhi fotosintesis, baik factor internal maupun factor eksternal. Factor tersebut diantaranya adalah klorofil, kecukupan air, umur daun, genetik, aktifator, cahaya, suhu, kelembaban, dan angina.
Pada tumbuhan tingkat tinggi, biasanya kloroplas terbatas pada sel-sel batang muda, buah-buah belum matang, dan daun.Daun inilah yang merupakan pabrik fotosintesis yang sebenarnya pada tumbuhan.Irisam melintang melalui daunyang khas menyingkapkan beberapa lapisan-lapisan jaringan yang berbeda-beda.Permukaan atas daun tertutup selapis sel tunggal yang menyusun epidermis atas.Sel-sel ini sedikit atau tidak memiliki kloroplas karena itu agak transparan dan membiarkan sebagian besar cahaya yang mengenainya melewati sel-sel di bawahnya.Sel-sel tersebut juga mengeluakan suatu zat yang transparan seperti lilin yang dinamakan kutin. Bahan ini membentuk kutikula, yang berfungsi sebagai penghalang lembab di permukaan tas daun tersebut, jadi mengurangi hilangnya air dari daun.
Di bawah sel-sel epidermis atas tersusun satu atau lebih barisan sel yang membentuk lapisan palisade.Sel-selnya berbentuk tabung dan tersusun sedemikian rupa sehingga sumbu panjang tegak lurus pada bidang daunnya.setiap sel penuh dengan kloroplas, dan sel-sel inilah yang melakukan fotosintesis paling banyak di dalam daun. Bentuk selnya cocok benar untuk fungsi ini.Disusun sedemikan rupa sehingga sebagian besar daripada sel-selnya terbuka terhadap sinar matahari. Selain itu, panjangnya meningkatkan peluang bahwa cahaya yang memasuki sel akan diserap oleh kloroplas.
Di bawah bagian palisade terdapat lapisan bunga karang.Sel-selnya tidak beraturan bentuknya dan tersusun tidak rapat. Walau hanya berisi sedikit kloroplas, fungsi utamanya agaknya sebagai penyimpan sementara molekul-molekul makanan yang dihasilkan sel-sel lapisan palisade. Juga membantu dalam pertukaran gas di antara daun dan sekitarnya.Selama siang hari, sel-sel ini mengeluarkan oksigen dan uap air ke ruang udara yang mengitarinya.Karbon dioksida dari udara dalam ruang udara diambilnya. Ruang-ruang udara ini saling berhubungan dan akhirnya ke bagian luar daun-daun melalui pori-pori khusus yang dinamai stomata.
Pada kebanyakan tumbuhan, stomatanya terdapat terutama di epidermis bawah.Ingenhousz sendiri pertama-tama memperagakan bahwa daun-daun yang berfotosintesis mengeluarkan oksigen lebih cepat dari permukaan atas. Adanya stomata sebanyak 100000/cmdi epidermis bawah daun oak (Quercus) sedangkan tidak ada stomata di epidermis atas memperkuat temuan ini.
Sebagian besar sel-sel epidermis bawah menyerupai yang terdapat di epidermis atas.Akan tetapi di sekitar setiap stomata terdapat dua sel berbentuk sosis yang dinamai sel jaga atau sel pelindung (guard cell).Sel ini berbeda dengan sel-sel lainnya pada epidermis bawah bukan hanya bentuknya melainkan juga dalam jumlah besar kloroplasnya.Sel jaga mengatur tutup-bukanya stomata. Jadi melakukan pengendalian ketat terhadap pertukaran gas di antara daun dan atmosfer alam sekitarnya.
Semua bagian warna hijau pada tumbuhan, termasuk batang hijau dan buah yang belum matang, memiliki kloroplas, tetapi daun merupakan tempat utama berlangsungnya fotosintesis pada sebagian besar tumbuhan.Terdapat kira-kira setengah juta kloroplas tiap millimeter persegi permukaan daun.Warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna hijau yang terdapat di dalam kloroplas.Energy cahaya yang yang diserap klorofil inilah yang menggerakkan sintesis molekul makanan dalam kloroplas.Kloroplas ditemukan terutama dalam sel mesofil, yaitu jaringan yang terdapat di bagian dalam daun. Karbon dioksida masuk ke daun, dan oksigen keluar, melalui pori mikroskopik yang disebut stomata (tunggal, stoma; bahasa Yunani, berarti “mulut”). Air yang diserap oleh akar dialirkan ke daun melalui berkas pembuluh.Daun juga menggunakan berkas pembuluh untuk mengirimkan gula ke akar dan bagian-bagian dari tumbuhan yang tidak berfotosintesis.
Pada umumnya sel mesofil memiliki kira-kira 30 sampai 40 kloroplas, masing-masing adalah organel berbentuk semangka berukuran kira-kira 2-4 µm kali 4-7 µm. Suatu selubung yang terdiri dari dua membran melingkupi stroma, fluida kental di dalam kloroplas. System halus yang berupa membran tilakoid yang saling-terhubung memisahkan stroma dari ruangan lain, yaitu ruang tilakoid (atau lumen). Di beberapa tempat, kantong tilakoid bertumpuk dsalam kolom yang disebut grana.Klorofil terdapat di dalam membran tilakoid.
            Klorofil itu flouresen, artinya dapat menerima sinar dan mengembalikannya dalam gelombang yang berlainan.Klorofil-a tampak hijau-tua, tetapi jika sinar direfleksikan, tampaknya lalu merah darah.Klorofil-b berwarna hijau-muda cerah tampak merah-coklat pada flourensi.Klorofil banyak meresap sinar merah dan nila.Larutan klorofil dalam eter memberikan spectrum-absorbsi.Klorofil tidak larut dalam air, melainkan larut dalam etanol, methanol, eter, aseton, bensol, kloroform.
Pigmen-pigmen lain yang terdapat di dalam kloroplas ialah karotinoida.Pada buah-buhan yang telah masak, klorofil telah menghilang (terurai) dan hanya warna kuning atau merah yang kemudian Nampak.Di dalam hal demikian, maka kloroplas telah berganti isi dan kemudian disebut kromoplas.Karotinida terdiri atas dua golongan, yaitu golongan karotin dan golongan karotinol.Ada kita kenal alfa-karotin, beta-karotin, gama-karotin, dan likopin yang satu dengan yang lainnya merupakan isomer.Beta-karotin umumnya lebih banyak terdapat zat ini disebut juga provit-A yang di dalamnya diubah menjadi vitamin A. karotin ini suatu persenyawaan hidrokarbon, warnanya merah rumus kimianya adalah C40H56.Karotinol atau xantofil itu kebanyakan suatu alcohol warna umumnya kuning. Luteol atau lutein banyak kedapatan pada daun-daunan rumus kimianya C40H54(OH)2
Warna merah pada bunga Canna, warna ungu pada daun Coleus, atau daun Talas-ungu, warna ungu pada bunga Telang (Clitorea ternatea L.) itu disebabkan oleh zat warna yang disebut antosianin. Zat warna ini terdapat di dalam air sel vakuol, biasanya larut di dalamnya.Antosianin ini glikosida.Kalau kehilangan gulanya, tinggalah antosianidin.Zat ini berwarna merah di lingkungan asam dan berwarna biru di lingkungan basa, jika berada di lingkungan netral berwarna ungu.Pembentukan antosianin memerlukan gula seperti halnya juga dengan pembentukan klorofil.Fungsi dari karotin, karotinol, dan antosianin adalah menangkap sinar untuk fotosintesis
Lazimnya peristiwa fotosintesis dinyatakan dengan persamaan reaksi kimia sebagai berikut: 6CO2 + 12H2cahaya    C6H12O6 + 6O2 + 6H2O. Peristiwa ini hanya berlangsung jika ada klorofil dan ada cukup cahaya. Di antara ilmuwan-ilmuwan yang banyak melakukan eksperimen-eksperimen untuk membuktikan kebenaran peristiwa ini yaitu:
a. Ingenhousz (1799)
Membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan O2. Hal ini dibuktikan dengan percobaannya menggunakan tanaman air Hydrilla vertiolata di bawah corong terbalik. Jika tanaman tersebut kena sinar, maka timbulah gelembung-gelembung gas yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi.Gas ini ternyata oksigen.
b. Engelmann (1822)
Membuktikan bahwa klorofil merupakan suatu factor keharusan dalam fotosintesis. Untuk ini ia menyinari ganggang hijau Spirogyra yang kloroplasnya berbentuk pita melingkar seperti spiral. Hanya kloroplas yang kena sinar melepaskan oksigen.Ini terbukti dari banyaknya bakteri oksigen yang berkerumun di sekitar tempat kloroplas yang kena sinar.
c. Sachs (1860)
Membuktikan bahwa pada fotosintesis terbentuk karbohidrat amilum. Adanya amilum dapat dibuktikan dengan pengujian menggunakan yodium; amilum dengan yodium akan memberikan warna hitam. Amilum hanya terdapat pada bagian daun yang hijau dan kena sinar.Daun yang tertutup sepanjang hari tidak mengandung amilum. Percobaan Sachs ini terkenal juga dengan nama “uji yodium”.
d. Hill (1937)
Berhasil mengikuti kegiatan kloroplas yang telah dipisahkan dari sel hidup.Kloroplas lepas sel itu jika disinari mampu menghasilkan Oasal saja tersediakan penampang electron (Fe 3+). Terlepasnya Oitu dapat diperhatikan pula dengan 2,6-diklorofenol-indofenol, yaitu zat yang tidak berwarna jika dalam keadaan tersusut akan tetapi menjadi berwarna jika mengalami oksidasi. Warna menjadi biru jika dalam keadaan basa dan warna merah jika dalam keadaan asam.Meskipun tanpa CO2, penghasilan Ooleh kloroplas tetap berlangsung selama masih tersedia penampang electron, dari sini dapat ditarik kesimpulan, bahwa O2 yang terlepas itu tidak berasal dari COmelainkan H2O.hal ini juga dapat dibuktikan dengan menggunakan elemen penyusun. Reaksi redoks dengan 2,6-diklorofenol-indofenol, zat ini dapat menampung H. Hill lebih lanjut mengatakan bahwa sinar itu hanya perlu untuk memecahkan air; pemecahan ini disebut fotolisis. Fotolisis mengakibatkan molekul air pecah menjadi hydrogen dan oksigen, peristiwanya dapat dituliskan sebagai berikut: 2H2Oà 2H2 + O2. H2 yang terlepas itu ditampung oleh koenzim NADP.Dalam hal demikian NADP dikatakan menjadi akseptor H2, dan terbentuknya menjadi NADPH2, O22 oleh H2 yang dibawakan oleh NADP tersebut.Peristiwa penyusutan CO2tidak memerlukan sinar (dalam gelap). tetap dalam keadaan bebas. Fotolisis inilah merupakan pendahuluan dalam proses fotosintesis.
e. Blackmann (1905)
Membuktikan bahwa reduksi dari CO2 ke CH2O itu berlangsung tanpa sinar. Oleh Emerson(1932) diperkirakan reduksi ini makan waktu 2.10-2 detik. Jika fotolisis yang disebut juga reaksi Hill atau reaksi terang itu kita gabungkan dengan reaksi berikutnya, yaitu reaksi Blackmann (yang disebut juga reaksi gelap atau reduksi CO2 jadilah:
1) Hill: 2H2O           2NADPH2 + O2
2) Blackmann: CO+ 2NADPH2 + O2        2NADP + H2 + CO + O + H+ O2
Atau : 2H2O + CO2           CH2O + H2O + O2
Kalau baris terakhir ini dikali 6, maka diperoleh:
6CO2 + 12H2         C6H12O6 + 6O2 + 6H2O.
f. Ruben dan Kamen (1941)
Membuktikan bahwa Oyang terlepas pada fotosintesis itu berasal dari air. Untuk ini keduanya tersebut menggunakan air yang oksigennya radioaktif yaitu O18, O biasa ialah O16, sehingga proses fotosintesis dapat dituliskan:
6CO2 + 12H2O18            C6H12O6 + 6O218
g. Benson dan Calvin
Mengikuti urut-urutan zat-zat antara yang terjadi pada fotosintesis dengan menggunakan zat radioaktif C14 (karbon yang stabil adalah C12).Maka sehabis penyinaran selama 2 detik, hasil fotosintesis yang terbentuk ialah asam pospogliserat yang mengandung 3 atom C di dalamnya.Hasil fotosintesis yang pertama yang stabil ialah 3-asam- pospogliserat.Dalam percobaan ini atom C yang radioaktif ternyata C1 yitu C dari Karboksil-C14OOH.Asam gliserat mendapat satu gugusan pospat dari ATP, sehingga terjadi 3 asam pospogliserat.ADP dapat juga terjadi karena posporilasi oksidatif yaitu pada peristiwa pernafasan. Selanjutnya asam-pospogliserat ini mengalami berbagai proses pengubahan yang bertingkat-tingkat hingga akhirnya terjadi heksosa (gula), tentang yang terakhir ini belum ada pengetahuan yang seragam. Tiga puluh menit kemudian dari penyinaran, maka semua C14 kedapatan di dalam bentuk gula (Aini, 2011 ) :
1. Ketersediaan air Kekurangan air menyebabkan daun layu dan stomata menutup, akiba`tnya penyerapan karbondioksida terhambat sehingga laju fotosintesis menurun.
2. Intensitas cahaya Makin tinggi intensitas cahaya makin banyak energi yang terbentuk, sehingga mempercepat fotosintesis. Namun, intensitas cahaya yang terlalu tinggi akan merusak klorofil dan mengurangi kecepatan fotosintesis

















BAB III
METODE PERCOBAAN

III.1 Alat
Alat- alat yang digunakan pada percobaan fotosintesis yaitu  kertas timah(aluminium foil), penjepit, gelas piala, tabung reaksi, corong, dan spiritus.
III.2 bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu tanaman berdaun lebar yaitu mangga Mangifera indica, dan tanaman hidrilla Hydrilla verciliatta,Alkohol 95%, JKJ (jodium, Kalium, Jodida), air keran, dan air panas.
III.3 Cara kerja
III.3.1 Percobaan Sachs
            Cara kerja dalam percobaan sachs adalah sebagai berikut:
1. Menutup sebagian dari permukaan daun yang akan diperiksa yang belum terkena sinar matahari (sebaiknya dilakukan sebelum jam 06.00 ) dengan kertas timah yang dijepit rapat dengan penjepit kertas lalu biarkan beberapa hari.
2. Memetik daun percobaan dan memasukkan daun ke dalam air yang telah direbus hingga mendidih sehingga daun tersebut layu (± 10 menit).
3. Mencelup daun kedalam alkohol mendidih beberapa saat.
4. Kemudian mencelup daun kedalam larutan JKJ beberapa saat, selanjutnya membilas daun dengan air mengalir agar sisa larutan JKJ hilang.
5.   Mengamati apa yang terjadi terhadap daun percobaan tersebut. Apakah berwarna hitam atau biru.


III.3.2 Percobaan Ingenhouz
            Cara kerja dalam percobaan ingenhouz adalah sebagai berikut:
1.      Mengisi gelas piala dengan air kemudian memasukkan Hydrilla verticiliatta ke dalamnya.
2.      Memasukkan corong terbalik kedalam gelas piala sedemikian rupa sehingga hydrilla semuanya berada dibawah corong.
3.      Menutup pangkal corong tersebut dengan tabung reaksi yang berisis sejumlah air.
4.      Menempatkan percobaan ini dibawah sinar matahari yang memiliki intensitas cahaya tinggi.
5.      Mengamati gelembung-gelembung udara yang muncul didasar tabung reaksi. Jika ada, berarti membentuk oksigen (O2).















BAB IV
              HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Percobaan
IV.1.1 Percobaan Sachs













Text Box: Keterangan :
1.	Tabung reaksi
2.	Gelembung
3.	Gelas piala
4.	Air
5.	Corong
6.	Hidrilla
7.	Sinar matahari
IV.1.2 Percobaan Ingenhousz








Waktu
Banyak gelembung
0-15
+
5-10
++
10-15
+++

Keterangan:
-              = tidak ada gelembung
+        = sedikit gelembung
++       = banyak gelembung
+++     = banyak sekali gelembung

IV.2 Pembahasan
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya.Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda.
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida (Kimball, 1992).
            Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (COdan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
6CO2 + 6H2O             C6H12O6 + 6O2 + Energi
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis.
Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :
1. Reaksi Terang
Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh klorofil yang berlangsung digrana yang dilaksanakan oleh fotosistem. Fotosistem merupakan unit yang mampu menangkap energi cahay matahari dalam rantai transfor elektron pada fotosintesis. Tersusun atas kompleks antene pusat reaksi dan akseptor elektron.
2. Reaksi gelap
Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh molekul RBP (Ribolosa Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung distroma, reaksi gelap meliputi 3 hal penting, yaitu:
a. Karboksilasi, merupakan pengikatan CO2 oleh RPB untuk membentuk molekul PGA.
b. Reduksi ; PGA (3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C).
c. Regenerasi ; pembentukan kembali RBP.
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun  berfotosintesis atau tidak. Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas 500 ml, beker gelas 250 ml, pinset, pemanas, penjepit kertas (klip), alkohol 95 %, air/aquades, JKJ, daun mangga Mangifera indica dan kertas timah.
4 hari sebelum praktikum sebagian daun tanaman yang sehat ditutup dengan kertas timah, dan dijepit dengan sebuah klip. Setelah terkena cahaya matahari selama  4 hari, daun itu kemudian dipetik. Kemudian daun dimasukkan dalam pada beker gelas yang berisi larutan alkohol  yang dipanaskan di alat pemanasselama beberapa saat (5menit).
Daun dimasukkan dalam alkohol agar klorofil larut sehingga daun menjadi pucat. Setelah beberapa menit, daun tersebut ditiriskan dan dimasukkan kedalam larutan JKJ sehingga terjadi perubahan warna  seperti yang terlihat pada gambar berikut. 
           Percobaan sachs ialah percobaan untuk membuktikan adanya proses pembentukan karbohidrat pada fotosintesis. Hasil dari percobaan ini berupa bagian daun yang tidak ditutupi kertas timah berwarna biru kehitaman yang menandakan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.
Daun yang diberi perlakuan dengan dipanaskan pada air mendidih untuk mematikan sel-sel pada daun kemudian daun dimasukkan dalam alkohol panas mengakibatkan pigmen daun jadi luntur.Daun yang semula berwarna hijau tua berubah menjadi hijau muda.Hal ini dimaksudkan agar ada tidaknya amilum pada daun dapat terlihat dengan jelas pada saat daun tersebut dicuci dengan larutan JKJ.Perebusan dilakukan agar sel dalam daun mati dan menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap larutan JKJ.Memasukkan daun dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan JKJ.Larutan JKJ disini berfungsi untuk memberikan warna pada daun agar dapat dibedakan bagian daun yang mengandung amilum dan tidak. Setelah dimasukkan dalam larutan JKJ, daun yang telah ditutup sebelumnya berwarna agak kebiru-tuaan disekitar pinggir – pinggirnya dan di bagian – bagian yang tidak ditutupi lainnya, sedangkan bagian tengahnya atau bagian yang ditutupi berwarna sedikit lebih cerah. Hal ini disebabkan karena pada bagian yang ditutup tidak terjadi proses fotosintesis, sehingga dibagian tersebut tidak terdapat amilum yang ditunjukkan oleh warna biru tua kehitaman. Sedangkan pada daun yang tidak ditutup warna biru tua kehitamannya akan merata diseluruh bagiannya, karena pada seluruh bagian permukaan daun terjadi proses fotosintesis.
Uji Ingenhousz ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis serta membuktikan bahwa dari proses fotosintesis akan menghasilkan oksigen.  Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas 1 liter, tabung reaksi, corong gelas, tanaman Hydrilla,dan air.
Pada percobaan fotosintesis, daun Hydrilla verticillata  dimasukkan kedalam corong kaca yang ditutup dengan tabung reaksi kemudian dimasukkan ke dalam gelas beker yang diisi air sampai penuh, apabila ddiberikan intensitas cahaya matahari yang tinggi pada hidrilla maka akan dihasilkan gelembung yang banyak. Pada percobaan tersebut, para praktikan sempat menempatkan hidrilla di tempat yang redup (intensitas matahari kurang) maka hidrilla mengeluarkan gelembung yang relatif sedikit. Namun ketika kami menempatkan ditempat yang sangat terik, maka hidrilla mengeluarkan sedikit gelembung. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis yaitu:
1.      Ketersediaan air
 Kekurangan air menyebabkan daun layu dan stomata menutup, akibatnya penyerapan karbondioksida terhambat sehingga laju fotosintesis menurun.
2.      Intensitas cahaya
 makin tinggi intensitas cahaya makin banyak energi yang terbentuk, sehingga mempercepat fotosintesis. Namun, intensitas cahaya yang terlalu tinggi akan merusak klorofil dan mengurangi kecepatan fotosintesis.
BAB V
                 PENUTUP

V.1 Kesimpulan
            Berdasarkan hasil percobaan  sachs dan ingenhousz, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. KEGIATAN 1 (UJI SACHS)
· Tanpa cahaya daun tidak melakukan fotosintesis.
Hal ini ditandai dengan bagian daun yang ditutup tidak mengandung zat karbohidrat.Zat karbohidrat hanya dihasilkan pada bagian daun yang terkena cahaya matahari karena bagian daun yang terkena cahaya matahari dapat melakukan fotosintesis.
2. KEGIATAN 2 (INGENHOUSZ)
Ternyata intensitas cahaya matahari berpengaruh terhadap laju fotosintesis.
Hal ini ditandai dengan jumlah produksi gelembung yang dihasilkan oleh hidrilla yang terkena cahaya matahari langsung lebih banyak jika dibandingkan dengan yang tidak terkena cahaya matahari langsung..Beberapa faktor utama yang mempengaruhi laju fotosintesis adalah intensitas cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar air. Dalam proses fotosintesis diperlukan air, cahaya matahari, dan karbon dioksida. Pada proses fotosintesis menghasilkan oksigen (O2).






V.2 Saran
Sebaiknya pemanas air yang dimiliki lebih dari satu, agar praktikum dapat lebih cepat selesai.Kertas alminium yang digunakan harusnya ditutup rapat pada daun dengan paper clip agar bagian daun yang ditutupi tersebut benar-benar tidak melakukan fotosintesis sehingga daun yang menjadi sampel tersebut memenuhi kriteria praktikum. Hidrilla yang digunakan sebaiknya hidrilla yang masih segar agar hidrilla dapat melakukan fotosintesis dengan baik.



6 komentar: