I.1 Latar
Belakang
Setiap
makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri atau sifat
dasar.Salah satu yang utama adalah makhluk hidup memerlukan makanan dan
mengeluarkan zat sisa.Jika kita cermati, ciri dasar tersebut mengarahkan kita
terhadap suatu reaksi yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup dimana terjadi
reaksi kimia.Hal ini disebut dengan metabolisme (Kimball, 1998).
Metabolisme
yang terjadi berbeda antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya
tergantung pada komponen penyusun organisme tersebut.Pada metabolisme terbagi
atas dua yaitu anabolisme dan katabolisme penyusunan dan penguraian senyawa organik
dan senyawa anorganik.Di dalam anabolisme terjadi suatu reaksi yang sangat
penting bagi tumbuhan yaitu fotosintesis.
fotosintesis
adalah proses penyusunan(anabolisme) yang diperoleh dari sumber cahaya dan
klorofil dan disimpan sebagai zat kimia. Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang
kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat
dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Proses fotosintesis
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu,
umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor
utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan
karbondioksida.
Fotosintesis sering didefinisikan sebagai suatu
proses pembentukan karbohidrat dan karbondioksida serta air yang dilakukan
sel-sel yang berklorofil dengan adanya cahaya matahari yang disebabkan oleh
oksigen (O2). Ada juga yang mengartikan fotosintesis dengan suatu peristiwa
pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi pada daun dengan bantuan cahaya matahari.Pada percobaan fotosintesis
kali ini terdapat dua kegiatan yaitu uji sachs yang akan mengetahui apakah tanpa cahaya daun tidak
berfotosintesis, dan ingenhousz yang akan mengetahui hubungan intensitas cahaya
dengan laju fotosintesis.
Oleh karena itu, untuk mengetahui dan
membuktikan bahwa hasil dari proses fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan
amilum dan 02, maka dilakukanlah percobaan ini.
I.2 Tujuan percobaan
Tujuan dari percobaan ini
yaitu:
1.
Untuk
membuktikan bahwa proses fotosintesis akan menghasilkanglukosa
2.
Membuktikan
bahwa proses fotosintesis melepaskan O2 atau oksigen.
I.3 Waktu dan tempat percobaan
Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Senin, 1 oktober 2012 pukul 14.00 - 17.30 WITA bertempat
di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu sifat fisiologi yang hanya
dimiliki khusus oleh tumbuhan ialah kemampuannya untuk menggunakan zat-karbon
dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasikan di dalam
tubuh tanaman.Peristiwa ini hanya berlangsung cukup cahaya, dan oleh karena itu
maka asimilasi zat-karbon disebut juga fotosintesis. Lengkapnya adalah bahwa
fotosintesis atau asimilasi zat-karbon itu suatu proses di mana zat-zat
anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah menjadi
zat organik karbohidrat dengan pertolongan cahaya matahari. Pengubahan energi
sinar menjadi energi kimia (karbohidrat) dan kemudian pengubahan energi kimia
menjadi energi kerja pada peristiwa pernefasan dalam tubuh tumbuhan merupakan
rangkaian proses kehidupan di dunia ini.
Fotosintesis merupakan aktifitas
fisiologis yang khusus dilakukan oleh organisme fotosintetik, terutama kelompok
tumbuhan. Fotosintesis dapat diartikan suatu proses penyusunan zat karbohidrat
dengan cahaya sebagai energinya. Hanya organisme yang mempunyai pigmen
fotosintetik yang mempu melakukan fotosintesis, karena pigmen itulah yang mampu
menangkap energy dari cahaya matahari. Zat organik yang disusun dalam
fotosintesis ini adalah karbohidrat (Cn(H2O)n) yang berasal dari
molekul CO2 dan H2O. Sebagai hasil sampingan adalah
molekul O2. Proses fotosintesis dapat dirumuskan dalam persamaan
sebagai berikut :
6CO2 + 12H2O cahaya C6H12O6 +
6O2 + 6H2O
cahaya yang dapat dipergunakan
dalam fotosintesis ini mempunyai syarat kualitas (jenis gelombang) dan
kuantitas (intensitas cahaya) tertentu. Dalam kondisi normal, cahaya matahari
memenuhi semua syarat itu, sehingga secara alami, cahaya matahari merupakan
sumber energy bagi fotosintesis. Pigmen fotosintetik, sebagai penangkap energi
cahaya matahari, berupa klorofil dan atau karotinoid.
CO2 dan H2O
sebagai bahan dasar fotosintesis dapat berasal dari sisa oksidasi dalam
jaringan fotosintetik. Selain itu CO2 dapat pula diambil dari
atmosfer melalui proses difusi melalui stomata, sedangkan H2O
diambil dari lingkungan melalui proses absorbs di akar atau bagian penyerapan
lainnya. Selain CO2 dan H2O, banyak factor lain yang
mempengaruhi fotosintesis, baik factor internal maupun factor eksternal. Factor
tersebut diantaranya adalah klorofil, kecukupan air, umur daun, genetik,
aktifator, cahaya, suhu, kelembaban, dan angina.
Pada tumbuhan tingkat tinggi,
biasanya kloroplas terbatas pada sel-sel batang muda, buah-buah belum matang,
dan daun.Daun inilah yang merupakan pabrik fotosintesis yang sebenarnya pada
tumbuhan.Irisam melintang melalui daunyang khas menyingkapkan beberapa
lapisan-lapisan jaringan yang berbeda-beda.Permukaan atas daun tertutup selapis
sel tunggal yang menyusun epidermis atas.Sel-sel ini sedikit atau tidak
memiliki kloroplas karena itu agak transparan dan membiarkan sebagian besar
cahaya yang mengenainya melewati sel-sel di bawahnya.Sel-sel tersebut juga
mengeluakan suatu zat yang transparan seperti lilin yang dinamakan kutin. Bahan
ini membentuk kutikula, yang berfungsi sebagai penghalang lembab di permukaan
tas daun tersebut, jadi mengurangi hilangnya air dari daun.
Di bawah sel-sel epidermis atas
tersusun satu atau lebih barisan sel yang membentuk lapisan palisade.Sel-selnya
berbentuk tabung dan tersusun sedemikian rupa sehingga sumbu panjang tegak
lurus pada bidang daunnya.setiap sel penuh dengan kloroplas, dan sel-sel inilah
yang melakukan fotosintesis paling banyak di dalam daun. Bentuk selnya cocok
benar untuk fungsi ini.Disusun sedemikan rupa sehingga sebagian besar daripada
sel-selnya terbuka terhadap sinar matahari. Selain itu, panjangnya meningkatkan
peluang bahwa cahaya yang memasuki sel akan diserap oleh kloroplas.
Di bawah bagian palisade terdapat
lapisan bunga karang.Sel-selnya tidak beraturan bentuknya dan tersusun tidak
rapat. Walau hanya berisi sedikit kloroplas, fungsi utamanya agaknya sebagai
penyimpan sementara molekul-molekul makanan yang dihasilkan sel-sel lapisan
palisade. Juga membantu dalam pertukaran gas di antara daun dan
sekitarnya.Selama siang hari, sel-sel ini mengeluarkan oksigen dan uap air ke
ruang udara yang mengitarinya.Karbon dioksida dari udara dalam ruang udara
diambilnya. Ruang-ruang udara ini saling berhubungan dan akhirnya ke bagian
luar daun-daun melalui pori-pori khusus yang dinamai stomata.
Pada kebanyakan tumbuhan,
stomatanya terdapat terutama di epidermis bawah.Ingenhousz sendiri pertama-tama
memperagakan bahwa daun-daun yang berfotosintesis mengeluarkan oksigen lebih
cepat dari permukaan atas. Adanya stomata sebanyak 100000/cm2 di
epidermis bawah daun oak (Quercus) sedangkan tidak ada stomata di epidermis
atas memperkuat temuan ini.
Sebagian besar sel-sel epidermis
bawah menyerupai yang terdapat di epidermis atas.Akan tetapi di sekitar setiap
stomata terdapat dua sel berbentuk sosis yang dinamai sel jaga atau sel
pelindung (guard cell).Sel ini berbeda dengan sel-sel lainnya pada epidermis
bawah bukan hanya bentuknya melainkan juga dalam jumlah besar kloroplasnya.Sel
jaga mengatur tutup-bukanya stomata. Jadi melakukan pengendalian ketat terhadap
pertukaran gas di antara daun dan atmosfer alam sekitarnya.
Semua bagian warna hijau pada
tumbuhan, termasuk batang hijau dan buah yang belum matang, memiliki kloroplas,
tetapi daun merupakan tempat utama berlangsungnya fotosintesis pada sebagian
besar tumbuhan.Terdapat kira-kira setengah juta kloroplas tiap millimeter
persegi permukaan daun.Warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna hijau
yang terdapat di dalam kloroplas.Energy cahaya yang yang diserap klorofil
inilah yang menggerakkan sintesis molekul makanan dalam kloroplas.Kloroplas
ditemukan terutama dalam sel mesofil, yaitu jaringan yang terdapat di bagian
dalam daun. Karbon dioksida masuk ke daun, dan oksigen keluar,
melalui pori mikroskopik yang disebut stomata (tunggal, stoma; bahasa
Yunani, berarti “mulut”). Air yang diserap oleh akar dialirkan ke daun melalui
berkas pembuluh.Daun juga menggunakan berkas pembuluh untuk mengirimkan gula ke
akar dan bagian-bagian dari tumbuhan yang tidak berfotosintesis.
Pada umumnya sel mesofil memiliki
kira-kira 30 sampai 40 kloroplas, masing-masing adalah organel berbentuk
semangka berukuran kira-kira 2-4 µm kali 4-7 µm. Suatu selubung yang terdiri
dari dua membran melingkupi stroma, fluida kental di dalam kloroplas. System
halus yang berupa membran tilakoid yang saling-terhubung memisahkan stroma dari
ruangan lain, yaitu ruang tilakoid (atau lumen). Di beberapa tempat, kantong
tilakoid bertumpuk dsalam kolom yang disebut grana.Klorofil terdapat di dalam
membran tilakoid.
Klorofil
itu flouresen, artinya dapat menerima sinar dan mengembalikannya dalam gelombang
yang berlainan.Klorofil-a tampak hijau-tua, tetapi jika sinar direfleksikan,
tampaknya lalu merah darah.Klorofil-b berwarna hijau-muda cerah tampak
merah-coklat pada flourensi.Klorofil banyak meresap sinar merah dan
nila.Larutan klorofil dalam eter memberikan spectrum-absorbsi.Klorofil tidak
larut dalam air, melainkan larut dalam etanol, methanol, eter, aseton, bensol,
kloroform.
Pigmen-pigmen lain yang terdapat
di dalam kloroplas ialah karotinoida.Pada buah-buhan yang telah masak, klorofil
telah menghilang (terurai) dan hanya warna kuning atau merah yang kemudian
Nampak.Di dalam hal demikian, maka kloroplas telah berganti isi dan kemudian
disebut kromoplas.Karotinida terdiri atas dua golongan, yaitu golongan karotin
dan golongan karotinol.Ada kita kenal alfa-karotin, beta-karotin, gama-karotin,
dan likopin yang satu dengan yang lainnya merupakan isomer.Beta-karotin umumnya
lebih banyak terdapat zat ini disebut juga provit-A yang di dalamnya diubah
menjadi vitamin A. karotin ini suatu persenyawaan hidrokarbon, warnanya merah
rumus kimianya adalah C40H56.Karotinol atau xantofil itu
kebanyakan suatu alcohol warna umumnya kuning. Luteol atau lutein banyak
kedapatan pada daun-daunan rumus kimianya C40H54(OH)2
Warna merah pada bunga Canna,
warna ungu pada daun Coleus, atau daun Talas-ungu, warna ungu pada bunga Telang
(Clitorea ternatea L.) itu disebabkan oleh zat warna yang disebut antosianin.
Zat warna ini terdapat di dalam air sel vakuol, biasanya larut di dalamnya.Antosianin
ini glikosida.Kalau kehilangan gulanya, tinggalah antosianidin.Zat ini berwarna
merah di lingkungan asam dan berwarna biru di lingkungan basa, jika berada di
lingkungan netral berwarna ungu.Pembentukan antosianin memerlukan gula seperti
halnya juga dengan pembentukan klorofil.Fungsi dari karotin, karotinol, dan
antosianin adalah menangkap sinar untuk fotosintesis
Lazimnya peristiwa fotosintesis
dinyatakan dengan persamaan reaksi kimia sebagai berikut: 6CO2 +
12H2O cahaya C6H12O6 +
6O2 + 6H2O. Peristiwa ini hanya berlangsung jika ada
klorofil dan ada cukup cahaya. Di antara ilmuwan-ilmuwan yang banyak melakukan
eksperimen-eksperimen untuk membuktikan kebenaran peristiwa ini yaitu:
a. Ingenhousz (1799)
Membuktikan bahwa pada
fotosintesis dilepaskan O2. Hal ini dibuktikan dengan percobaannya
menggunakan tanaman air Hydrilla vertiolata di bawah corong terbalik. Jika
tanaman tersebut kena sinar, maka timbulah gelembung-gelembung gas yang
akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi.Gas ini ternyata oksigen.
b. Engelmann (1822)
Membuktikan bahwa klorofil
merupakan suatu factor keharusan dalam fotosintesis. Untuk ini ia menyinari
ganggang hijau Spirogyra yang kloroplasnya berbentuk pita melingkar seperti
spiral. Hanya kloroplas yang kena sinar melepaskan oksigen.Ini terbukti dari
banyaknya bakteri oksigen yang berkerumun di sekitar tempat kloroplas yang kena
sinar.
c. Sachs (1860)
Membuktikan bahwa pada
fotosintesis terbentuk karbohidrat amilum. Adanya amilum dapat dibuktikan dengan
pengujian menggunakan yodium; amilum dengan yodium akan memberikan warna hitam.
Amilum hanya terdapat pada bagian daun yang hijau dan kena sinar.Daun yang
tertutup sepanjang hari tidak mengandung amilum. Percobaan Sachs ini terkenal
juga dengan nama “uji yodium”.
d. Hill (1937)
Berhasil mengikuti kegiatan
kloroplas yang telah dipisahkan dari sel hidup.Kloroplas lepas sel itu jika
disinari mampu menghasilkan O2 asal saja tersediakan penampang
electron (Fe 3+). Terlepasnya O2 itu dapat
diperhatikan pula dengan 2,6-diklorofenol-indofenol, yaitu zat yang tidak
berwarna jika dalam keadaan tersusut akan tetapi menjadi berwarna jika
mengalami oksidasi. Warna menjadi biru jika dalam keadaan basa dan warna merah
jika dalam keadaan asam.Meskipun tanpa CO2, penghasilan O2 oleh
kloroplas tetap berlangsung selama masih tersedia penampang electron, dari sini
dapat ditarik kesimpulan, bahwa O2 yang terlepas itu tidak
berasal dari CO2 melainkan H2O.hal ini juga dapat
dibuktikan dengan menggunakan elemen penyusun. Reaksi redoks dengan
2,6-diklorofenol-indofenol, zat ini dapat menampung H. Hill lebih lanjut
mengatakan bahwa sinar itu hanya perlu untuk memecahkan air; pemecahan ini
disebut fotolisis. Fotolisis mengakibatkan molekul air pecah menjadi hydrogen
dan oksigen, peristiwanya dapat dituliskan sebagai berikut: 2H2Oà 2H2 +
O2. H2 yang terlepas itu ditampung oleh koenzim
NADP.Dalam hal demikian NADP dikatakan menjadi akseptor H2, dan
terbentuknya menjadi NADPH2, O22 oleh H2 yang
dibawakan oleh NADP tersebut.Peristiwa penyusutan CO2tidak
memerlukan sinar (dalam gelap). tetap dalam keadaan bebas. Fotolisis
inilah merupakan pendahuluan dalam proses fotosintesis.
e. Blackmann (1905)
Membuktikan bahwa reduksi dari CO2 ke
CH2O itu berlangsung tanpa sinar. Oleh Emerson(1932) diperkirakan
reduksi ini makan waktu 2.10-2 detik. Jika fotolisis yang
disebut juga reaksi Hill atau reaksi terang itu kita gabungkan dengan reaksi
berikutnya, yaitu reaksi Blackmann (yang disebut juga reaksi gelap atau reduksi
CO2 jadilah:
1) Hill: 2H2O
2NADPH2 +
O2
2) Blackmann: CO2 +
2NADPH2 + O2 2NADP + H2 + CO + O + H2 +
O2
Atau : 2H2O + CO2 CH2O + H2O
+ O2
Kalau
baris terakhir ini dikali 6, maka diperoleh:
6CO2 + 12H2O C6H12O6 +
6O2 + 6H2O.
f. Ruben dan Kamen (1941)
Membuktikan bahwa O2 yang
terlepas pada fotosintesis itu berasal dari air. Untuk ini keduanya tersebut
menggunakan air yang oksigennya radioaktif yaitu O18, O biasa
ialah O16, sehingga proses fotosintesis dapat dituliskan:
6CO2 + 12H2O18 C6H12O6 +
6O218
g. Benson dan Calvin
Mengikuti urut-urutan zat-zat
antara yang terjadi pada fotosintesis dengan menggunakan zat radioaktif C14 (karbon
yang stabil adalah C12).Maka sehabis penyinaran selama 2 detik,
hasil fotosintesis yang terbentuk ialah asam pospogliserat yang mengandung 3
atom C di dalamnya.Hasil fotosintesis yang pertama yang stabil ialah 3-asam-
pospogliserat.Dalam percobaan ini atom C yang radioaktif ternyata C1 yitu
C dari Karboksil-C14OOH.Asam gliserat mendapat satu gugusan pospat dari
ATP, sehingga terjadi 3 asam pospogliserat.ADP dapat juga terjadi karena
posporilasi oksidatif yaitu pada peristiwa pernafasan. Selanjutnya
asam-pospogliserat ini mengalami berbagai proses pengubahan yang
bertingkat-tingkat hingga akhirnya terjadi heksosa (gula), tentang yang
terakhir ini belum ada pengetahuan yang seragam. Tiga puluh menit kemudian dari
penyinaran, maka semua C14 kedapatan di dalam bentuk gula
(Aini, 2011 ) :
1. Ketersediaan air Kekurangan air menyebabkan daun layu dan stomata
menutup, akiba`tnya penyerapan karbondioksida terhambat sehingga laju
fotosintesis menurun.
2. Intensitas cahaya Makin tinggi intensitas cahaya makin banyak
energi yang terbentuk, sehingga mempercepat fotosintesis. Namun, intensitas
cahaya yang terlalu tinggi akan merusak klorofil dan mengurangi kecepatan
fotosintesis
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat
Alat-
alat yang digunakan pada percobaan fotosintesis yaitu kertas timah(aluminium foil), penjepit, gelas
piala, tabung reaksi, corong, dan spiritus.
III.2 bahan
Bahan-bahan
yang digunakan dalam percobaan ini yaitu tanaman berdaun lebar yaitu mangga Mangifera indica, dan tanaman hidrilla Hydrilla verciliatta,Alkohol 95%, JKJ
(jodium, Kalium, Jodida), air keran, dan air panas.
III.3 Cara kerja
III.3.1 Percobaan Sachs
Cara kerja dalam percobaan sachs adalah sebagai
berikut:
1. Menutup sebagian
dari permukaan daun yang akan diperiksa yang belum terkena sinar matahari (sebaiknya
dilakukan sebelum jam 06.00 ) dengan kertas timah yang dijepit rapat dengan
penjepit kertas lalu biarkan beberapa hari.
2. Memetik daun percobaan
dan memasukkan daun ke dalam air yang telah direbus hingga mendidih sehingga
daun tersebut layu (± 10 menit).
3. Mencelup daun
kedalam alkohol mendidih beberapa saat.
4. Kemudian mencelup
daun kedalam larutan JKJ beberapa saat, selanjutnya membilas daun dengan air
mengalir agar sisa larutan JKJ hilang.
5.
Mengamati apa
yang terjadi terhadap daun percobaan tersebut. Apakah berwarna hitam atau biru.
III.3.2
Percobaan Ingenhouz
Cara kerja dalam percobaan ingenhouz adalah sebagai
berikut:
1.
Mengisi gelas
piala dengan air kemudian memasukkan Hydrilla
verticiliatta ke dalamnya.
2.
Memasukkan
corong terbalik kedalam gelas piala sedemikian rupa sehingga hydrilla semuanya
berada dibawah corong.
3.
Menutup pangkal
corong tersebut dengan tabung reaksi yang berisis sejumlah air.
4.
Menempatkan
percobaan ini dibawah sinar matahari yang memiliki intensitas cahaya tinggi.
5.
Mengamati
gelembung-gelembung udara yang muncul didasar tabung reaksi. Jika ada, berarti
membentuk oksigen (O2).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
Percobaan
IV.1.1
Percobaan Sachs
IV.1.2 Percobaan Ingenhousz
Waktu
|
Banyak gelembung
|
0-15
|
+
|
5-10
|
++
|
10-15
|
+++
|
Keterangan:
-
= tidak
ada gelembung
+ = sedikit gelembung
++ = banyak gelembung
+++ = banyak sekali gelembung
IV.2
Pembahasan
Fotosintesis berasal dari kata foton
yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti menyusun.Jadi fotosintesis dapat
diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan
energi cahaya.Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat
berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O.
Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum
mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses
fotosintesis juga berbeda.
Fotosintesis merupakan suatu proses
biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang
dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya
mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam
mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur
membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi
karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar
dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida (Kimball, 1992).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
6CO2 + 6H2O C6H12O6 +
6O2 + Energi
Tergantung pada
bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan
jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan
reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis.
Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :
1. Reaksi Terang
Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh
klorofil yang berlangsung digrana yang dilaksanakan oleh fotosistem. Fotosistem
merupakan unit yang mampu menangkap energi cahay matahari dalam rantai transfor
elektron pada fotosintesis. Tersusun atas kompleks antene pusat reaksi dan
akseptor elektron.
2. Reaksi gelap
Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh
molekul RBP (Ribolosa Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung
distroma, reaksi gelap meliputi 3 hal penting, yaitu:
a. Karboksilasi,
merupakan pengikatan CO2 oleh RPB untuk membentuk molekul PGA.
b. Reduksi ; PGA
(3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C).
c. Regenerasi ; pembentukan kembali
RBP.
Pada
uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun berfotosintesis atau tidak. Adapun alat dan
bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas 500 ml, beker gelas 250 ml,
pinset, pemanas, penjepit kertas (klip), alkohol 95 %, air/aquades, JKJ, daun
mangga Mangifera indica dan kertas
timah.
4 hari sebelum praktikum
sebagian daun tanaman yang sehat ditutup dengan kertas timah, dan dijepit dengan
sebuah klip. Setelah terkena cahaya matahari selama 4 hari, daun itu kemudian dipetik. Kemudian
daun dimasukkan dalam pada beker gelas yang berisi larutan alkohol yang dipanaskan di alat pemanasselama beberapa
saat (5menit).
Daun dimasukkan dalam
alkohol agar klorofil larut sehingga daun menjadi pucat. Setelah beberapa
menit, daun tersebut ditiriskan dan dimasukkan kedalam larutan JKJ sehingga
terjadi perubahan warna seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Percobaan sachs ialah percobaan untuk membuktikan adanya proses
pembentukan karbohidrat pada fotosintesis. Hasil dari percobaan ini berupa
bagian daun yang tidak ditutupi kertas timah berwarna biru kehitaman yang
menandakan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.
Daun yang diberi
perlakuan dengan dipanaskan pada air mendidih untuk mematikan sel-sel pada daun
kemudian daun dimasukkan dalam alkohol panas mengakibatkan pigmen daun jadi
luntur.Daun yang semula berwarna hijau tua berubah menjadi hijau muda.Hal ini
dimaksudkan agar ada tidaknya amilum pada daun dapat terlihat dengan jelas pada
saat daun tersebut dicuci dengan larutan JKJ.Perebusan dilakukan agar sel dalam
daun mati dan menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap larutan
JKJ.Memasukkan daun dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan
menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan JKJ.Larutan JKJ disini
berfungsi untuk memberikan warna pada daun agar dapat dibedakan bagian daun
yang mengandung amilum dan tidak. Setelah dimasukkan dalam larutan JKJ, daun
yang telah ditutup sebelumnya berwarna agak kebiru-tuaan disekitar pinggir –
pinggirnya dan di bagian – bagian yang tidak ditutupi lainnya, sedangkan bagian
tengahnya atau bagian yang ditutupi berwarna sedikit lebih cerah. Hal ini
disebabkan karena pada bagian yang ditutup tidak terjadi proses fotosintesis,
sehingga dibagian tersebut tidak terdapat amilum yang ditunjukkan oleh warna
biru tua kehitaman. Sedangkan pada daun yang tidak ditutup warna biru tua
kehitamannya akan merata diseluruh bagiannya, karena pada seluruh bagian
permukaan daun terjadi proses fotosintesis.
Uji
Ingenhousz ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan
laju fotosintesis serta membuktikan bahwa dari proses fotosintesis akan
menghasilkan oksigen. Adapun alat dan
bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas 1 liter, tabung reaksi,
corong gelas, tanaman Hydrilla,dan air.
Pada percobaan
fotosintesis, daun Hydrilla verticillata dimasukkan kedalam corong kaca yang ditutup
dengan tabung reaksi kemudian dimasukkan ke dalam gelas beker yang diisi air
sampai penuh, apabila ddiberikan intensitas cahaya matahari yang tinggi pada
hidrilla maka akan dihasilkan gelembung yang banyak. Pada percobaan tersebut,
para praktikan sempat menempatkan hidrilla di tempat yang redup (intensitas
matahari kurang) maka hidrilla mengeluarkan gelembung yang relatif sedikit.
Namun ketika kami menempatkan ditempat yang sangat terik, maka hidrilla
mengeluarkan sedikit gelembung. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi fotosintesis yaitu:
1.
Ketersediaan air
Kekurangan air menyebabkan daun layu dan
stomata menutup, akibatnya penyerapan karbondioksida terhambat sehingga laju
fotosintesis menurun.
2. Intensitas
cahaya
makin tinggi intensitas
cahaya makin banyak energi yang terbentuk, sehingga mempercepat fotosintesis.
Namun, intensitas cahaya yang terlalu tinggi akan merusak klorofil dan
mengurangi kecepatan fotosintesis.
BAB V
PENUTUP
V.1
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil percobaan sachs dan ingenhousz,
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. KEGIATAN 1 (UJI SACHS)
· Tanpa cahaya daun tidak melakukan
fotosintesis.
Hal ini
ditandai dengan bagian daun yang ditutup tidak mengandung zat karbohidrat.Zat
karbohidrat hanya dihasilkan pada bagian daun yang terkena cahaya matahari
karena bagian daun yang terkena cahaya matahari dapat melakukan fotosintesis.
2. KEGIATAN 2 (INGENHOUSZ)
Ternyata intensitas cahaya
matahari berpengaruh terhadap laju fotosintesis.
Hal ini
ditandai dengan jumlah produksi gelembung yang dihasilkan oleh hidrilla yang
terkena cahaya matahari langsung lebih banyak jika dibandingkan dengan yang
tidak terkena cahaya matahari langsung..Beberapa faktor utama yang
mempengaruhi laju fotosintesis adalah intensitas cahaya, konsentrasi karbon
dioksida, suhu, kadar air. . Dalam
proses fotosintesis diperlukan air, cahaya matahari, dan karbon dioksida. Pada
proses fotosintesis menghasilkan oksigen (O2).
V.2 Saran
Sebaiknya pemanas air yang dimiliki lebih dari satu, agar
praktikum dapat lebih cepat selesai.Kertas alminium yang digunakan harusnya
ditutup rapat pada daun dengan paper clip agar bagian daun yang ditutupi
tersebut benar-benar tidak melakukan fotosintesis sehingga daun yang menjadi
sampel tersebut memenuhi kriteria praktikum. Hidrilla yang digunakan sebaiknya
hidrilla yang masih segar agar hidrilla dapat melakukan fotosintesis dengan
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar