BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Gen
yang dipengaruhi jenis kelamin adalah gen autosomal yang membedakan antara
laki-laki dan perempuan karena dipengaruhi faktor lingkungan internal yakni
perbedaan kadar hormon kelamin antara laki-laki dan perempuan
Sifat
yang diturunkan oleh gen dikenal sebagai sifat (karakter) menurun yang
dipengaruhi oleh jenis kelamin. Salah satu contoh sifat menurun pada manusia
dipengaruhi voleh jenis kelamin adalah panjang jari telunjuk (Agus, Rosana dan
Sjafaraenan).
Suryo
menyatakan orang yang memiliki jari telunjuk yang lebih pendek dari jari manis,
sedangkan Stern menyatakan sifat menurun tersebut lebih banyak ditemukan pada
laki-laki dibanding perempuan. Karakter panjang jari telunjuk ditentukan oleh
sepasang gen, yaitu gen T dan gen t. Gen T adalah gen yang menentukan jari
telunjuk yang lebih pendek dari jari manis, sedangkan gen t adalah gen yang menentukan jari telunjuk sama
atau lebih panjang dari jari manis. Laki-laki dan perempuan yang bergenotipe TT
akan memiliki jari telunjuk yang lebih pendek dari jari manis, sedangkan
laki-laki dan perempuan yang bergenotipe tt akan memiliki jari telunjuk lebih
panjang dari jari manis. Perbedaan fenotipe akan terlihat pada orang yang
bergenotipe heterozigot (Tt). Laki-laki yang heterozigot akan mamiliki jari
telunjuk ysang lebih lebih pendek dari jari manis, sedangkan perempuan yang
heterozigot akan memiliki jari telunjuk yang panjang dari jari manis (Agus,
Rosana dan Sjafaraenan).
Dengan
demikian hal yang tersebutlah diatas yang menjadi latar belakang diadakannya
percobaan mengenai genyang dipengaruhi oleh jenis kelamin.
I.2
Tujuan percobaan
Tujuan
percobaan mengenai gen yang dipengaruhi oleh jenis kelamin adalah untuk
mengetahui frekuensi fenotipe dan genotipe rambut pada telinga.
I.3
Waktu dan tempat percobaan
Percobaan
ini dilaksanakan pada pukul 14.00-18.15 WITA, tanggal 4 April 2013 di
Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kromosom
kelamin pada manusia dibedakan atas tiga bagian yaitu sebagai berikut :
1.
Bagian dari kromosom-X yang homolog
dengan bagian dari kromosom-Y. Bagian ini tidak panjang dan disini terletak
gen-gen yang memperlihatkan rangkai kelamin tak sempurna.
2.
Bagian dari kromosom-X yang tidak
homolog dengan salah satu bagian dari kromosom-Y. Bagian ini panjang sekali dan
disini terletak gen-gen yang memperlihatkan rangkai kelamin sempurna, yaitu
gen-gen yang lazim menunjukkan sifat rangkai kelamin, seperti buta warna
hemofilia. Gen-gen ini biasa dinamakan gen-gen rangkai-X.
3.
Bagian dari kromosom-Y yang tidak
homolog dengan salah satu bagian dari kromosom-X. Bagian ini pendek sekali dan
disini terletak gen-gen yang biasa dinamakan gen-gen rangkai-Y, seperti yang
menyebabkan hypertrichosis. Sifat keturunan yang timbul karena pengaruh gen
rangkai-Y ini disebut holandrik, sedang gennya disebut gen holandrik yang hanya
diwariskan pada laki-laki saja. Gen-gen ini biasa dinamakan gen-gen rangkai-X.
Pada gen
yang dipengaruhi jenis kelamin dominasi gen-gen tersebut sangat bergantung pada
jenis kelamin individu. Berikut ini sifat yang ditentukan oleh gen ini
diantaranya kepala botak dan panjang jari telunjuk. Kebotakan dapat disebabkan
faktor eksternal seperti makanan dan gangguan penyakit pada kulit kepala. Namun
dapat juga disebabkan oleh faktor genetik. Gen pembawa sifat botak adalah salah
satu contoh gen yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Gen adalah faktor penentu
yang menentukan sifat-sifat fisik makhluk hidup..
Pada kasus kepala botak, gen yang membawa sifat kepala botak ekspresinya dipengaruhi oleh jenis kelamin. Artinya orang yang membawa gen kepala botak tidak dengan sendirinya menjadi botak – tergantung jenis kelaminnya. Kepala botak pada perempuan hanya terjadi bila si perempuan memiliki sepasang gen kepala botak yang didapat dari ayah dan ibunya. Sedangkan pada laki-laki akan botak cukup dengan satu gen dominan saja. Genotip adalah sifat dasar pada individu yang tidak tampak dan tidak berubah-ubah karena faktor lingkungan (misalnya gen kepala botak genotipnya adalah BB atau Bb). Fenotip adalah sifat keturunan yang dapat dilihat warna, bentuk dan ukurannya (misalnya seorang laki-laki dengan genotip Bb & BB memiliki fenotip kepala botak). Alel adalah anggota dari sepasang gen yang membawa sifat berlawanan. Misalnya alel B (huruf besar) memiliki pengaruh kepala botak, sedangkan alel b (huruf kecil) membawa sifat kepala normal. Maka B dan b adalah sepasang alel (Andrianto, 2013).
Pada kasus kepala botak, gen yang membawa sifat kepala botak ekspresinya dipengaruhi oleh jenis kelamin. Artinya orang yang membawa gen kepala botak tidak dengan sendirinya menjadi botak – tergantung jenis kelaminnya. Kepala botak pada perempuan hanya terjadi bila si perempuan memiliki sepasang gen kepala botak yang didapat dari ayah dan ibunya. Sedangkan pada laki-laki akan botak cukup dengan satu gen dominan saja. Genotip adalah sifat dasar pada individu yang tidak tampak dan tidak berubah-ubah karena faktor lingkungan (misalnya gen kepala botak genotipnya adalah BB atau Bb). Fenotip adalah sifat keturunan yang dapat dilihat warna, bentuk dan ukurannya (misalnya seorang laki-laki dengan genotip Bb & BB memiliki fenotip kepala botak). Alel adalah anggota dari sepasang gen yang membawa sifat berlawanan. Misalnya alel B (huruf besar) memiliki pengaruh kepala botak, sedangkan alel b (huruf kecil) membawa sifat kepala normal. Maka B dan b adalah sepasang alel (Andrianto, 2013).
Berikut ini gambar orang botak akibat gen yang
dipengaruhi jenis kelamin :
Gambar.1. kebotakan pada pria dan wanita akibat gen yang dipengaruhi oleh
Jenis kelamin
Gen kepala
botak dipengaruhi oleh jenis kelamin. Seorang laki-laki yang memiliki pasangan
gen BB dan Bb akan berkepala botak. Namun seorang perempuan baru akan botak
bila memiliki pasangan gen BB. Jadi gen kepala botak (B) bersifat dominan pada
laki-laki, sedangkan pada perempuan bersifat resesif. Berikut ini hubungan genotipe
dan fenotipe mengenai masalah kebotakan pada laki-laki dan perempuan) :
Genotipe
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
BB
|
Botak
|
Botak
|
Bb
|
Botak
|
tidak
botak
|
Bb
|
tidak
botak
|
tidak
botak
|
Andaikata
seorang laki-laki berkepala botak kawin dengan seorang perempuan yang tidak
botak (keduanya homozigotik), maka semua anak laki-laki akan botak dan semua
anak perempuan tidak botak. Berikut ini diagram perkawinannya (Suryo, 1984) :
P ♀ bb
>< ♂BB
tidak botak botak
♂ botak
F1 Bb
♀ tidak botak
Apabila kita meletakkan tangan kanan atau kiri kita pada suatu alat dimana
terdapat sebuah garis mendatar yang sedemikian rupa sehingga ujung jari manis
menyentuh garis tersebut, maka dapat kita ketahui apakah jari telunjuk kita
akan lebih panjang atau lebih pendek dari jari manis. Pada umumnya, ujung jari telunjuk tidak akan mencapai garis itu, berarati bahwa jari telunjuk lebih pendek dari jari
manis.jari telunjuk pendek disebabkan oleh gen yang dominan pada orang laki
laki dan resesif pada orang perempuan .
Kegiatan tersebut menjadi
sebagai berikut (Suryo :
Genotip
|
laki laki
|
Perempuan
|
TT
|
telunjuk pendek
|
telunjuk pendek
|
Tt
|
telunjuk pendek
|
telunjuk panjang.
|
Tt
|
telunjuk panjang.
|
telunjuk panjang.
|
Berikut ini
gambar jari telunjuk yang ditentukan oleh gen yang dipengaruhi oleh jenis
kelamin ) :
A B
Gambar II.1. Panjangnya jari telunjuk ditentukan oleh
gen yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Jari telunjuk pendek (A); jari
telunjuk panjang (B).
Andai kata seorang laki laki bertelunjuk panjang kawin dengan seorang
perempuan bertelunjuk pendek (keduanya homozigotik), maka semua anaknya laki
laki bertelunjuk panjang, sedangkan semua anak perempuannya bertelunjuk pendek. Semua sifat keturunan atau kejadian yang
diterangkan di muka ditentukan oleh gen-gen yang terdapat pada autosom. Selain gen-gen itu dikenel pula gen-gen yang terdapat pada kromosom kelamin. Gen-gen yang demikian ini disebut gen- gen terangkai kelamin atau dalam bahasa inggrisnya : “sex linkage”.
Biasanya gen dominan memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki laki /
jantan maupun perempuan / betiana. Baru dalam keadaan homozigotik reseif,
pengaruh dominan ini tidak akan menampakkan diri dalam fenotip
Menurut ilmuwan,
pertumbuhan jari jari tangan manusia berbeda-beda tergantung kadar hormon
testosteron dan estrogen di dalam rahim saat bayi dikandung ibunya. Kadar
testosteron yang tinggi diyakini mendukung perkembangan bagian otak yang
berhubungan dengan kemampuan matematika dan pandang ruang. Hormone itu pula
yang menyebabkan jari manis tumbuh lebih panjang. Estrogen juga mendorong efek
yang sama pada bagian otak namun yang berhubungan dengan kemampuan verbal.
Namun, hormone ini juga mendukung pertumbuhan jari telunjuk sehingga lebih
panjang daripada jari manis
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.I Bahan
Bahan yang dugunakan
pada percobaan gen yang dipengaruhi oleh jenis kelamin adalah data populasi
Hypertrichosis kelas XII IPA 2 SMAN 1 Parangloe tahun 2012.
III.2 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan gen
yang dipengaruhi oleh jennis kelamin adalah alat tulis menulis dan kalkulator.
III.3 Prosedur
percobaan
Prosedur percobaan yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
1.
Melakukan observasi dan
identifikasi terhadap populasi yang terdapat peristiwa munculnya rambut pada
daun telinga atau hypertricosis.
Mengumpulkan data dalam
satu populasi yang terdapat individu dengan kelainan hypertricosis. Data yang
diambil berupa nama, usia, jenis kelamin,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar